Pages

Eriol, Tomoyo, Shaoran, Sakura

Meilin

Di suatu siang yang panas, Sakura-chan memandangi bunga-bunga sakura yang sedang bermekaran. Tiba-tiba dia mendengar namanya di panggil oleh seseorang, dia pun mencari orang yang memanggil dirinya. Ternyata Tomoyo-chan yang sedari tadi memanggilnya, dia menghampiri Sakura bersama dengan Eriol-kun. “ohayou Tomoyo-chan, Eriol-kun” sapa Sakura-chan sambil tersenyum.

“Ohayou, sakura-chan.. kau sedang memikirkan apa? Kok dari tadi aku memanggil namamu tapi kau tak menyadarinya” kata Tomoyo-chan.

“Ah, tidak.. aku sedang tidak memikirkan apa-apa kok Tomoyo-chan” Sakura berkelit.

“Empat..” kata Eriol-kun pelan.

“ha? Apa Eriol-kun? Empat?” tanya Tomoyo. Sakura yang menyadari perkataan Eriol-kun hanya menunduk malu dan sedih.

“lima Tomoyo-chan.. empat hari lagi Tomoyo-chan.. empat hari lagi kan tanggal 14 febuari” kata Eriol-kun sedikit menjelaskan.

“Memang kenapa dengan hari itu?” ternyata penyakit telmi sedang menyerang Tomoyo-chan.

“Haduh.. apa kau tak ingat?!? Tanggal 14 febuari berarti hari valentine! Masa’ kau lupa?” ujar Eriol-kun sedikit sabar.

“Ehehe.. iyaya, valentine’s day.. ah! Aku akan membuat coklat untuk Eriol-kun!” ujar Tomoyo-chan ceria.

“Tomoyo-chan.. bukannya aku melarangmu memberi aku coklat.. tapi, tapi pahami sedikit perasaan Sakura-chan” kata Eriol-kun dengan wajah memerah.

“Memang kenapa dengan Sakura-chan? Ah! Lii-kun tidak kesini.. maafkan aku Sakura-chan” Tomoyo-chan memohon maaf atas ke-telmi-annya itu. Tapi terlambat, Sakura-chan sudah sangat terpuruk. Apalagi saat ia mendengar Tomoyo-chan akan memberi Eriol-kun coklat, sudah dapat di pastikan kalo saat valentine’s day ia akan sendirian.

“Sakura-chan~~~~ gomen nasai~~~~ maafkan aku....~ ” ujar Tomoyo-chan.

“iya, tak apa-apa kok Tomoyo” ujar Sakura-chan.

“Beneran? Beneran nggak marah nih?” Tomoyo-chan meyakinkan.

“Iya, aku nggak marah kok.. lagian ini kan memang kemauanku dan kemauan Shaoran yang berhubungan jarak jauh.. jadi ini risiko yang harus aku tanggung Tomoyo-chan” ujar Sakura-chan meyakinkan Tomoyo-chan.

“Kalau begitu ayo kita pergi ke toko” sahut Eriol-kun.

“Mau beli apa?” tanya Sakura-chan.

“Beli coklat” jawab Eriol-kun.

“Coklat? Buat apa?” tanya Tomoyo-chan

“Buat latihan.. kalian kan mau memberikan coklat pada seseorang” jawab Eriol-kun lembut.

“Tapi. Tapi Sakura? Lii-kun kan edang berada d Hongkong” jawab Tomoyo-chan.

“Kan bisa di paketin, ngapain repot coba” jawab Eriol-kun santai.

“O, iya ya.. kalo gitu ayo kita beli coklat!” jawab Sakura sambil menyeret Tomoyo-chan dan Eriol-kun ke arah sebuah toko coklat yang terkenal. Tomoyo yang bingung dengan sikap sakura mengerutkan kening dan membuat ekspresi bingung ke arah Eriol-kun, Eriol-kun yang melihatnya hanya mengangkat bahu sambil tersenyum.

Sesampainya di toko itu, Sakura-chan dan Tomoyo-chan langsung sibuk mencari coklat yg sesuai. Setelah beberapa saat mereka akhirnya mendapatkan coklat yang mereka inginkan, karena lapar dan haus akhirnya mereka memilih untuk menghampiri cafe kecil yang terletak tak jauh dari toko tersebut.

“hm.. seperti sebentar lagi ada kejutan buat kamu nih Sakura-chan” kata Eriol-kun sambil memandangi Sakura-chan.

“Kejutan? Kejutan apa Eriol-kun?” jawab Sakura-chan.

“kalo aku beritahu kan jadinya bukan kejutan lagi namanya” jawab Eriol-kun semakin membuat Sakura-chan penasaran.

“Kejutan apa sih Eriol-kun?” tanya Tomoyo-chan.

“hm.. sini sebentar” kata Eriol-kun sambil menyuruh Tomoyo-chan mendekat. Eriol-kun membisikan sesuatu kepada Tomoyo-chan, Tomoyo-chan yang sepertinya mengerti hanya ber”oooo” ria.

“Ada apa sih?! Kenapa kalian sok rahasia-rahasiaan segala?” kata Sakura-chan sebal.

“Rahasia donk Sakura-chan, ayo cepat Sakura-chan.. habiskan minumanmu lalu kita segera pergi kerumahku untuk berlatih mengolah coklat ini” kata Tomoyo-chan sedikit mengalihkan pembicaraan.

“ah.. nggak mau.. sekarang kan udah sore, besok aja ya?” mohon Sakura-chan.

“Yaudah, besok pagi Sakura-chan ke rumah aku ya? Eriol-kun nggak usah ikut” kata Tomoyo-chan.

“Oke lady’s” jawab Eriol-kun sambil berpura-pura menjadi seorang pelayan.

Sakura-chan tersenyum, “oke sampai besok Tomoyo, sampai jumpa lagi Eriol-kun.. aku pulang duluan ya.. bye” Sakura-chan pergi meninggalkan mereka berdua.

“Apa benar yang Eriol-kun lihat tadi ‘dia’?” tanya Tomoyo-chan.

“Iya! Tadi Shaoran melewati gang yang di sana bersama seorang cewe yang berambut panjang di kepang dua” jawab Eriol-kun.

“ooh.. pasti Lii-kun bersama Meilin.. ayo kita ke rumah Lii-kun dan merencanakan kejutan ini” jawab Tomoyo-chan senang.

“oke” sahut Eriol-kun singkat. Mereka berdua pun pergi ke rumah Shaoran dulu...

Beberapa saat kemudian di rumah Shaoran..

“hey! Konnichiwa ogenki desuka? Bagaimana kabar kalian? Sehat? Baik kan?” tanya Shaoran.

“genki desu! Kami baik kok.. oya Lii-kun, apa kau sudah memberi tahukan kedatanganmu ke sini kepada Sakura?” tanya Tomoyo-chan to the poin.

“etoo.. belum, aku belum beritau Sakura, memang kenapa?” tanya Shaoran.

“bagus! Jangan beritau Sakura, aku ingin agar kedatanganmu ke sini akan menjadi kejutan baginya” jawab Tomoyo-chan berapi-api.

“ehehe.. pelan-pelan aja Tomoyo” kata Shaoran “oya, kenalin ini Meilin Eriol, ini Eriol Meilin.. Meilin sodaraku” ujar Shaoran.

“nice to meet you Meilin, Meilin.. nama yang indah” kata Eriol-kun.

“terima kasih” kata Meilin sambil menganggukan kepala.

“oya Meilin-chan, bagaimana kalau kita mengadakan pesta valentine’s day di kebun bunga di rumah aku? Kita mengadakan acara di sana.. terus saat Sakura-chan sedang melamun Lii-kun biar memeluk Sakura-chan dan membuat kejutan akan kedatangannya.. kyaaaaa.. pasti romantis” kata Tomoyo-chan bersemangat.

“To.. Tomoyo.. Aku, aku tak bisa bersikap seperti itu di depan banyak orang” jawab Shaoran-kun malu.

“hmm.. kalo gitu nanti Sakura aku bikin tersesat aja di dalam labirin.. kekeke” ujar Meilin sedikit usil.

“Meilin!” teriak Shaoran.

“iya iya.. maaf.. aku kan cuma becanda.. gitu aja kok sewot sih.. bilang aja kalo malu berduaan di tempat yang gelap” ujar Meilin.

“kalo tau napa tetep aja ngemukakan pendapat/usulmu yang nyebelin itu?!?” kata Shaoran mulai sewot.

“hm.. kayanya usulnya Meilin bagus tuh” ujar Eriol-kun.

“benarkah?” tanya Meilin.

“yups! Nanti kita ajak Sakura agar tersesat di suatu tempat di rumah Tomoyo-chan.. tapi jangan di labirin..” ujar Eriol-kun.

“oke! Setelah itu Lii-kun datang dari belakang Sakura-chan.. terus Lii-kun menepuk pundak Sakura-chan.. kemudian.. kemudian Sakura-chan akan memeluk Lii-kun saking kangennya.. kyaaaaaa...” Tomoyo-chan makin nggak waras.

“hahaha.. jadi intinya begitu ya Shaoran, hari sabtu.. sehari sebelum hari valentine kamu harus datang ke rumah Tomoyo-chan untuk mempersiapkan semuanya.. bye... ja mata!” kata Eriol-kun sambil menggandeng Tomoyo-chan keluar rumah Shaoran.

“bye-bye..” ujar Meilin.

“byeee..” ujar Tomoyo-chan. Tanpa mereka sadari, muka Shaoran menjadi merah padam! Semerah tomat yang sudah matang!

fanfic CSS : Valentine's day (1)

Eriol, Tomoyo, Shaoran, Sakura

Meilin

Di suatu siang yang panas, Sakura-chan memandangi bunga-bunga sakura yang sedang bermekaran. Tiba-tiba dia mendengar namanya di panggil oleh seseorang, dia pun mencari orang yang memanggil dirinya. Ternyata Tomoyo-chan yang sedari tadi memanggilnya, dia menghampiri Sakura bersama dengan Eriol-kun. “ohayou Tomoyo-chan, Eriol-kun” sapa Sakura-chan sambil tersenyum.

“Ohayou, sakura-chan.. kau sedang memikirkan apa? Kok dari tadi aku memanggil namamu tapi kau tak menyadarinya” kata Tomoyo-chan.

“Ah, tidak.. aku sedang tidak memikirkan apa-apa kok Tomoyo-chan” Sakura berkelit.

“Empat..” kata Eriol-kun pelan.

“ha? Apa Eriol-kun? Empat?” tanya Tomoyo. Sakura yang menyadari perkataan Eriol-kun hanya menunduk malu dan sedih.

“lima Tomoyo-chan.. empat hari lagi Tomoyo-chan.. empat hari lagi kan tanggal 14 febuari” kata Eriol-kun sedikit menjelaskan.

“Memang kenapa dengan hari itu?” ternyata penyakit telmi sedang menyerang Tomoyo-chan.

“Haduh.. apa kau tak ingat?!? Tanggal 14 febuari berarti hari valentine! Masa’ kau lupa?” ujar Eriol-kun sedikit sabar.

“Ehehe.. iyaya, valentine’s day.. ah! Aku akan membuat coklat untuk Eriol-kun!” ujar Tomoyo-chan ceria.

“Tomoyo-chan.. bukannya aku melarangmu memberi aku coklat.. tapi, tapi pahami sedikit perasaan Sakura-chan” kata Eriol-kun dengan wajah memerah.

“Memang kenapa dengan Sakura-chan? Ah! Lii-kun tidak kesini.. maafkan aku Sakura-chan” Tomoyo-chan memohon maaf atas ke-telmi-annya itu. Tapi terlambat, Sakura-chan sudah sangat terpuruk. Apalagi saat ia mendengar Tomoyo-chan akan memberi Eriol-kun coklat, sudah dapat di pastikan kalo saat valentine’s day ia akan sendirian.

“Sakura-chan~~~~ gomen nasai~~~~ maafkan aku....~ ” ujar Tomoyo-chan.

“iya, tak apa-apa kok Tomoyo” ujar Sakura-chan.

“Beneran? Beneran nggak marah nih?” Tomoyo-chan meyakinkan.

“Iya, aku nggak marah kok.. lagian ini kan memang kemauanku dan kemauan Shaoran yang berhubungan jarak jauh.. jadi ini risiko yang harus aku tanggung Tomoyo-chan” ujar Sakura-chan meyakinkan Tomoyo-chan.

“Kalau begitu ayo kita pergi ke toko” sahut Eriol-kun.

“Mau beli apa?” tanya Sakura-chan.

“Beli coklat” jawab Eriol-kun.

“Coklat? Buat apa?” tanya Tomoyo-chan

“Buat latihan.. kalian kan mau memberikan coklat pada seseorang” jawab Eriol-kun lembut.

“Tapi. Tapi Sakura? Lii-kun kan edang berada d Hongkong” jawab Tomoyo-chan.

“Kan bisa di paketin, ngapain repot coba” jawab Eriol-kun santai.

“O, iya ya.. kalo gitu ayo kita beli coklat!” jawab Sakura sambil menyeret Tomoyo-chan dan Eriol-kun ke arah sebuah toko coklat yang terkenal. Tomoyo yang bingung dengan sikap sakura mengerutkan kening dan membuat ekspresi bingung ke arah Eriol-kun, Eriol-kun yang melihatnya hanya mengangkat bahu sambil tersenyum.

Sesampainya di toko itu, Sakura-chan dan Tomoyo-chan langsung sibuk mencari coklat yg sesuai. Setelah beberapa saat mereka akhirnya mendapatkan coklat yang mereka inginkan, karena lapar dan haus akhirnya mereka memilih untuk menghampiri cafe kecil yang terletak tak jauh dari toko tersebut.

“hm.. seperti sebentar lagi ada kejutan buat kamu nih Sakura-chan” kata Eriol-kun sambil memandangi Sakura-chan.

“Kejutan? Kejutan apa Eriol-kun?” jawab Sakura-chan.

“kalo aku beritahu kan jadinya bukan kejutan lagi namanya” jawab Eriol-kun semakin membuat Sakura-chan penasaran.

“Kejutan apa sih Eriol-kun?” tanya Tomoyo-chan.

“hm.. sini sebentar” kata Eriol-kun sambil menyuruh Tomoyo-chan mendekat. Eriol-kun membisikan sesuatu kepada Tomoyo-chan, Tomoyo-chan yang sepertinya mengerti hanya ber”oooo” ria.

“Ada apa sih?! Kenapa kalian sok rahasia-rahasiaan segala?” kata Sakura-chan sebal.

“Rahasia donk Sakura-chan, ayo cepat Sakura-chan.. habiskan minumanmu lalu kita segera pergi kerumahku untuk berlatih mengolah coklat ini” kata Tomoyo-chan sedikit mengalihkan pembicaraan.

“ah.. nggak mau.. sekarang kan udah sore, besok aja ya?” mohon Sakura-chan.

“Yaudah, besok pagi Sakura-chan ke rumah aku ya? Eriol-kun nggak usah ikut” kata Tomoyo-chan.

“Oke lady’s” jawab Eriol-kun sambil berpura-pura menjadi seorang pelayan.

Sakura-chan tersenyum, “oke sampai besok Tomoyo, sampai jumpa lagi Eriol-kun.. aku pulang duluan ya.. bye” Sakura-chan pergi meninggalkan mereka berdua.

“Apa benar yang Eriol-kun lihat tadi ‘dia’?” tanya Tomoyo-chan.

“Iya! Tadi Shaoran melewati gang yang di sana bersama seorang cewe yang berambut panjang di kepang dua” jawab Eriol-kun.

“ooh.. pasti Lii-kun bersama Meilin.. ayo kita ke rumah Lii-kun dan merencanakan kejutan ini” jawab Tomoyo-chan senang.

“oke” sahut Eriol-kun singkat. Mereka berdua pun pergi ke rumah Shaoran dulu...

Beberapa saat kemudian di rumah Shaoran..

“hey! Konnichiwa ogenki desuka? Bagaimana kabar kalian? Sehat? Baik kan?” tanya Shaoran.

“genki desu! Kami baik kok.. oya Lii-kun, apa kau sudah memberi tahukan kedatanganmu ke sini kepada Sakura?” tanya Tomoyo-chan to the poin.

“etoo.. belum, aku belum beritau Sakura, memang kenapa?” tanya Shaoran.

“bagus! Jangan beritau Sakura, aku ingin agar kedatanganmu ke sini akan menjadi kejutan baginya” jawab Tomoyo-chan berapi-api.

“ehehe.. pelan-pelan aja Tomoyo” kata Shaoran “oya, kenalin ini Meilin Eriol, ini Eriol Meilin.. Meilin sodaraku” ujar Shaoran.

“nice to meet you Meilin, Meilin.. nama yang indah” kata Eriol-kun.

“terima kasih” kata Meilin sambil menganggukan kepala.

“oya Meilin-chan, bagaimana kalau kita mengadakan pesta valentine’s day di kebun bunga di rumah aku? Kita mengadakan acara di sana.. terus saat Sakura-chan sedang melamun Lii-kun biar memeluk Sakura-chan dan membuat kejutan akan kedatangannya.. kyaaaaa.. pasti romantis” kata Tomoyo-chan bersemangat.

“To.. Tomoyo.. Aku, aku tak bisa bersikap seperti itu di depan banyak orang” jawab Shaoran-kun malu.

“hmm.. kalo gitu nanti Sakura aku bikin tersesat aja di dalam labirin.. kekeke” ujar Meilin sedikit usil.

“Meilin!” teriak Shaoran.

“iya iya.. maaf.. aku kan cuma becanda.. gitu aja kok sewot sih.. bilang aja kalo malu berduaan di tempat yang gelap” ujar Meilin.

“kalo tau napa tetep aja ngemukakan pendapat/usulmu yang nyebelin itu?!?” kata Shaoran mulai sewot.

“hm.. kayanya usulnya Meilin bagus tuh” ujar Eriol-kun.

“benarkah?” tanya Meilin.

“yups! Nanti kita ajak Sakura agar tersesat di suatu tempat di rumah Tomoyo-chan.. tapi jangan di labirin..” ujar Eriol-kun.

“oke! Setelah itu Lii-kun datang dari belakang Sakura-chan.. terus Lii-kun menepuk pundak Sakura-chan.. kemudian.. kemudian Sakura-chan akan memeluk Lii-kun saking kangennya.. kyaaaaaa...” Tomoyo-chan makin nggak waras.

“hahaha.. jadi intinya begitu ya Shaoran, hari sabtu.. sehari sebelum hari valentine kamu harus datang ke rumah Tomoyo-chan untuk mempersiapkan semuanya.. bye... ja mata!” kata Eriol-kun sambil menggandeng Tomoyo-chan keluar rumah Shaoran.

“bye-bye..” ujar Meilin.

“byeee..” ujar Tomoyo-chan. Tanpa mereka sadari, muka Shaoran menjadi merah padam! Semerah tomat yang sudah matang!