Pages

Chapter 3 UPDATE!

langsung aja!

Selamat menikmati! (emang makanan? ==") XD


Pemeran : Tokoh-tokoh Gakuen Alice (Alice Academy)

Disclaimer : Saya! *mengacungkan tangan sambil lompat-lompat* saya yang punya nih fanfic, tapi yang punya komiknya Tachibana Higuchi :D

Genre : Silakan cari tau sendiri *di jitak* niatnya sih Romance, tapi kaya'nya jadinya bukan Romance deh *pundung*

Summary : Saat mereka bertatap muka secara langsung untuk ke dua kalinya. "Kau!" seru ke duanya sambil saling menunjuk.

Perasaan Aneh Yang Muncul


Mikan pov

Sudah tiga bulan aku berhubungan dengan Crimson lewat MSN, tapi baik aku maupun dia tidak saling memberikan nama asli bagiku itu tak masalah. Tapi yang menjadi masalah bagiku adalah hatiku. Entah kenapa tiba-tiba muncul suatu perasaan yang aneh saat aku mengobrol dengannya. Aku ingin tahu dengan perasaan itu, tapi aku malu untuk menanyakannya pada Kaa-san, Tou-san, ataupun pada Nii-chan.

crimsonfirex : aku sebal karena guru banci itu mengganggu tidur siangku hari ini

crimsonfirex : andai kau bersekolah di sekolah ini, kau pasti cocok dengan guru banci itu

crimsonfirex : hahaha

crimsonfirex : hey~?

crimsonfirex : Hazel?

crimsonfirex : kenapa kau tak membalas?

Ah, aku lupa kalau sekarang aku sedang chat dengan Crimson.

purehazel01 : ah, gomen ne~

purehazel01 : aku tadi sedang melamun

purehazel01 : hehe

crimsonfirex : kau melamunkan apa?

crimsonfirex : pasti ngelamun jorok ya?

crimsonfirex : huahahaha

Dapatku bayangkan Crimson tengah tertawa terbahak-bahak saat ini. Bibirku maju beberapa senti.

purehazel01 : enak saja!

purehazel01 : itu sih pasti yang selalu kau pikirkan!

purehazel01 : :p

crimsonfirex : idih, ngambek

crimsonfirex : enak saja kau kalau bicara

crimsonfirex : kalau yang aku pikirkan selalu tuh seorang gadis cantik yang selalu aku mimpi-mimpikan

crimsonfirex : hua!

crimsonfirex : lupa kan saja yang barusanku tulis!

Aku mengerutkan keningku. Crimson? memimpi-mimpikan seorang gadis? waw~ beruntung sekali gadis itu.

purehazel01 : oooh, jadi kau mengkhianatiku?

purehazel01 : haha

purehazel01 : kidding bro

purehazel01 : ;)

Uhm? kenapa dia lama sekali membalasnya?.

purehazel01 : Crimson?

purehazel01 : kau masih di sana?

crimsonfirex : ya ya aku masih di sini

crimsonfirex : hahaha

crimsonfirex : aku takkan mengkhianatimu my lady

crimsonfirex : -brb ktawa-

crimsonfirex : huahahahaha

purehazel01 : sialan kau

purehazel01 : lagi-lagi kau menertawakanku

purehazel01 : huh

crimsonfirex : ngambek lagi ya?

crimsonfirex : ckckckck

crimsonfirex : dasar lady tukang ngambek

crimsonfirex : :p

purehazel01 : CRIMSON!

purehazel01 : kalau aku bertemu denganmu, akan ku jitak kau

crimsonfirex : waw~

crimsonfirex : hazel marah nih

crimsonfirex : jangan donk, ntar kepalaku benjol-benjol

purehazel01 : biarin salah sendiri kau mengejek dan menertawakanku

Tiba-tiba dari sudut mataku aku melihat jarum pendek jam dinding di kamarku berada di dekat angka 12

purehazel01 : ah, gomen ne Crimson

purehazel01 : aku harus pergi sekarang

crimsonfirex : mau kemana kau, Hazel?

purehazel01 : kencan kencan

purehazel01 : haha

purehazel01 : tidak tidak

purehazel01 : aku cuma mau bertemu seseorang

purehazel01 : sudah ya

purehazel01 : bye Crimson~!

Segera ku sig out dari akun MSN-ku, dan ku matikan laptopku. Aku sudah bersiap-siap dari tadi, segera kuambil tas selempengan kecil yang berada di samping laptopku. Kemudian aku keluar kamarku.

Di teras aku bertemu dengan Tou-san dan Kaa-sanku, sepertinya mereka sedang bernostalgia tentang kencan pertama mereka dulu. Aku tersenyum kecil melihat tingkah manja Kaa-san. Aku berdiri di depan mereka.

"Ne~ Tou-san, Kaa-san. Aku pergi dulu ya!" pamitku sambil mencium punggung telapak tangan mereka.

"Mau kemana sayang?" tanya Kaa-san sambil membelai puncak kepalaku.

"Ke mall, Kaa-san. Jalan-jalan lah, refreshing gitu." Jawabku dengan cengiran di wajah.

"Sama siapa, Mikan?" tanya Tou-san.

"Sama Nii-chan! Nanti Mikan mau jalan bareng Nii-chan dan Misaki-nee-san!" sahutku sambil tertawa geli membayangkan Nii-chan dan Misaki-nee-san.

"Ya udah kalau gitu, hati-hati ya sayang!" ujar Kaa-san sambil melepas belaiannya.

"Jangan pulang sore-sore ya! Salam buat Tsubasa ya!" ucap Tou-san mengingatkan padaku.

"Beres~!" jawabku sambil mengacungkan ibu jariku. "Bye bye Tou-san, Kaa-san!" seruku sambil berlari kecil menuju mobil yang sudah siap mengantarku.

End Mikan pov

Natsume pov

Aku menarik(menjambak) rambut gelapku dengan perasaan kesal. Baka Natsume! Kenapa tadi secara spontan aku mengetik dan mengirimkan padanya kalau aku selalu memimpi-mimpikan seorang gadis cantik!. Aduh, semoga dia tak akan memikirkannya. Yah, semoga.

Uhm, tapi si Hazel tadi mau kemana ya? Aku penasaran. Tadi dia bilang mau kencan? Tapi, kemudian dia bilang tidak. Tapi tapi, dia bilang akan menemui seseorang. Apa yang akan di temui Hazel adalah seorang cowok? atau malah pacar dia?. Aduh, kenapa perasaanku jadi begini sih?.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku.

'Tok tok tok' terdengar tiga kali ketukan.

"Natsume, kau ada di dalam?" sebuah suara yang sangat ku hafal, Luca ya? uhm.

"Masuklah, Luca" perintahku sambil membuat raut mukaku sedingin dan sebiasa mungkin.

Pintu kamarku terbuka, dan ku lihat sesosok cowok cantik (bishonen) (-author di jitak Luca-) berambut pirang tengah berdiri di depan pintu kamarku. Dia segera memasuki kamarku dan langsung duduk di sampingku. Aku segera meng-sig out akun MSN-ku, dan ku matikan laptop kesayanganku itu.

"Ada apa, Luca?" tanyaku sambil memandangnya.

Kenapa Luca hari ini sangat rapi? mau ke kamarku saja pakai memakai jaket dan sepatu kets. Mau kemana dia setelah ini?.

"Ne~ Natsume. Kau mau menemaniku ke mall dekat sekolah tidak? Ada barang yang harus aku beli di sana," ujarnya sambil memasang puppy eyes nya.

"Sekarang? apa di daerah sekolah tidak ada yang menjualnya?" tanyaku sambil memutar-mutar bola mataku. Pantas saja pakaiannya telah rapi begitu.

"Iya, sekarang. Di sekolah tidak ada yang menjualnya," jawabnya sambil terus melancarkan puppy eyes nya. "Ayolah, Natsume" tambahnya sambil memohon-mohon.

"Baiklah, akan ku temani" ujarku sambil berdiri.

"Horee!" serunya sambil tertawa riang.

Aku heran, kenapa dia terlihat seperti anak kecil hari ini?. Segera ku hampiri lemari pakaianku, ku ambil jaket dan sepatuku yang tersimpan di sana dan segera ku pakainya. Ku ambil dompet dan handphone-ku. Selesai.

"Ayo!" ajakku sambil berjalan menuju pintu kamarku.

"Ok!" sahutnya sambil berjalan mengikutiku.

Aku berjalan mendahului Luca. Ku dengar suara pintu di tutup. Kelihatannya Luca yang menutup pintu kamarku, ah biarlah. Aku melihat jendela-jendela yang berada di lorong yang sedang ku lewati ini. Ku lihat dedaunan yang berguguran di luar sana, merah, jingga, coklat, dan hazel. Hazel, hem. Tak sengaja ku lihat bayanganku di kaca jendela yang ku lewati. Hey, aku tersenyum!.

End Natsume pov

Mikan pov

Di sini lah aku sekarang, di depan mall terbesar yang ada di kotaku. Siang ini cuaca sangat cerah, untunglah karena aku tak ingin keluar rumah saat cuaca sedang buruk. Aku berjalan menuju arah pintu utama mall. Aku melewati gerombolan pepohonan yang menghiasi area luar mall. Ku lihat dedaunan yang gugur di sekitar pepohonan itu. Merah, hem, Crimson. Aku merasakan sudut-sudut bibirku terangkat.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku, aku menoleh padanya.

"Chibi! kau sedang melamun? aku panggil dari tadi tapi kau tak bereaksi!" dumelnya sambil melepaskan tudung mantelku, dan mengacak-acak rambutku.

"Nii-chan! jangan acak-acak rambutku!" seruku sambil berusaha menghindar dari tangan cowok di depanku.

"Iya, iya. Ne~ Chibi, kau tadi sedang apa? ku lihat tadi kau senyum-senyum sendiri tadi" ujar Nii-chanku itu, Tsubasa.

"Hem? tidak, tidak apa-apa kok! yuk ke dalam!" sahutku sambil memeluk tangan kiri Nii-chan.

"Ya udah, ayo! Misaki sudah menunggumu di dalam dari tadi!" ujar Nii-chan lagi sambil mulai berjalan.

"Huh? Misaki-nee-san? di mana dia?" tanyaku saat melewati pintu utama sambil mengedarkan pandanganku ke dalam mall, mencari Misaki-nee-san.

"Dia ada di Wc'D (plesetin ah~ X3) sekarang, kita bertiga makan dulu ya? lagipula sekarang sudah waktunya makan siang." Ujar Nii-san sambil melihat arloji miliknya.

"Kalau begitu, yuk kita ke sana!" seruku sambil berjalan dengan tetap merangkul lengan Nii-san.

Di Wc'D, aku melihat Misaki-nee-san sedang duduk di sebuah meja dekat jendela. Aku langsung berlari kecil menghampirinya.

"Misaki-nee-san!" seruku sambil memeluk Misaki-nee-san.

Misaki-nee-san terlihat kaget karena kupeluk tiba-tiba. Kemudian kulihat senyum manis terukir di bibirnya.

"Mikan-chan! Kau lama sekali sih" ujarnya sambil memasang wajah sebal. "Aku capek sekali menunggumu di depan sana tau!" dumelnya sambil menjitak pelan kepalaku.

"Tau tuh! Tadi Chibi di depan sana malah senyum-senyum nggak jelas gitu, nggak tau apa kalau kita nungguin dia lama banget!" tambah Nii-chan mendukung argumen Misaki-nee-san.

Aku hanya cengengesan mendengar ocehan Misaki-nee-san dan Nii-chan padaku.

End Mikan pov

Natsume pov

Saat ini aku sedang berada di depan Mall dekat sekolahku, menemani sahabatku untuk membeli barang yang dia inginkan di dalam sana. Tiba-tiba sudut mataku melihat seseorang yang terasa familiar di otakku. Orang -cewek- itu tengah berdiri di dekat gerombolan pepohonan, tiba-tiba datang seorang cowok yang merupakan senpai-ku di sekolah, Tsubasa. Tsubasa menyapa cewek itu kemudian ia melepaskan tudung yang di cewek itu, dan dengan santai ia mengacak-acak rambut cewek itu. DEG!. Ku rasa aku memang mengenal cewek itu. Ku lihat baik-baik cewek itu, rambut hazel yang terurai panjang. Dia kan si Hazel!. Apa hubungan si Hazel dengan si Tsubasa? Kenapa mereka terlihat akrab begitu? Apa tsubasa, orang yang harus Hazel temui di sini?. Entah kenapa berbagai macam pertanyaan berkecamuk dalam otakku.

Ku lihat Hazel memeluk lengan Tsubasa. TIDAK! Aku ingin sekali menggantikan posisi Tsubasa! Aku ingin Hazel memeluk lenganku seperti itu!. Dapat kurasakan wajahku menjadi panas. Aku memelototi Tsubasa.

"Natsume? Natsume? Kau kenapa? Mukamu memerah, kau demam?" sebuah suara sukses menyadarkanku.

"Ah, ti, tidak. Aku tidak apa-apa" sahutku cepat sambil berusaha mendinginkan kepalaku, semoga rona merah di wajahku lekas pergi.

Ku lihat Hazel dan Tsubasa berjalan menuju ke dalam mall. Aku ingin mengikuti mereka.

"Hey, Luca. Sebelum membeli barang yang kau inginkan itu, aku ingin pergi ke suatu tempat!" ujarku sambil berjalan mendahului Luca.

Luca berlari kecil untuk menyamakan langkahku dengannya.

"Boleh saja. Memangnya kau mau kemana?" tanyanya, aku dapat menangkap nada penasaran dari suaranya.

"Ikuti saja," jawabku sambil tetap memfokuskan mataku pada Hazel.

Tak ku dengar sahutan dari Luca, tapi dapat ku pastikan ia tetap berada di sampingku.

Ku lihat Hazel dan Tsubasa memasuki sebuah tempat makan, Wc'D? sepertinya mereka akan makan siang. Hazel melihat seorang cewek yang lebih tua beberapa tahun darinya, Hazel berlari kecil mendekatinya. Hazel mengatakan sesuatu tapi tak dapatku dengar, sepertinya ia menyapa cewek itu. Ah, aku tahu siapa cewek itu! Dia Misaki, salah satu senpaiku di sekolah. Misaki kan kalau tak salah ...

"Ah! itu Misaki-senpai dan Tsubasa-senpai!" seru Luca yang berada di sampingku. "Sedang apa mereka di sana? Ah, aku tahu. Pasti mereka sedang berkencan, mereka kan salah satu pasangan populer di sekolah." Tambah Luca lagi.

Ya, mereka berdua adalah sepasang kekasih. Lantas, kenapa Hazel ada di antara mereka berdua? Masa Tsubasa menduakan Misaki dengan Hazel?.

"Ne~ Natsume. Kenapa kau ke sini? Kau mau makan?" tanya Luca padaku.

Aku menoleh padanya, ku gelengkan kepalaku.

"Sudahlah, ayo kita ke tempat barang yang kau inginkan itu!" ujarku sambil membalikkan badan dan berjalan menjauhi Wc'D.

"Kalau begitu, ayo kita ke atas!" sahutnya sambil berjalan di sampingku.

Aku hanya diam sambil mengikuti langkahnya.

End Natsume pov

Mikan pov

Sekarang aku berada di sebuah toko buku yang berada di dalam mall. Saat ini aku sedang tidak bersama dengan Nii-chan dan Misaki-senpai, mereka sedang berada di sebuah toko aksesoris di lantai yang sama dengan toko buku ini. Aku ingin meninggalkan mereka sebentar untuk menikmati kencan mereka hari ini. Hehe.

Aku berjalan menyusuri rak demi rak, mencari sebuah buku yang sudah ingin ku beli jauh-jauh hari. Ku lihat sebuah tulisan tergantung di atas sebuah rak, 'New'. Segera kuhampiri rak itu, dan ku lihat sebuah buku bersampul hijau yang sudah sangat ku kenali. Di dekat buku itu ada seorang cowok yang tengah mencari sesuatu, sepertinya ia sedang mencari buku yang menarik. Ku perhatikan cowok itu, berambut gelap sepertinya dia familiar di otakku. Siapa ya? Ah, itu masalah nanti. Sekarang aku harus mengambil buku itu dan segera membayarnya di kasir.

Aku segera mendekati buku itu, ku julurkan tanganku untuk mengambil buku itu. Tapi, sebuah tangan telah mendahului mengambil buku itu. Aku menoleh melihat tangan siapa itu, dan kudapati cowok tadi tengah berdiri di sampingku. Aku menyipitkan mataku.

"KAU?" pekikku sambil membelalakkan mataku.

End Mikan pov

-TBC-


Fueeeh~

Akhirnya selesai juga 1 Chapter

Xixixixi~

Eh, eh kalian tau nggak?

Chapter ini hasil saya nge-'romusa' kakak saya lho

wkwkwkwk XD *ketawa guling-guling*

Maksudnya, gini nih

Kemaren malem laptop saya kan di pake kakak saya ngebuka FB

Saya liat dia lagi nulis PM, terus dia nggak ngebolehin saya ngeliat tuh isi PM yang lagi dia ketik. Akhirnya saya bilang saya nggak bakal liat tuh PM asal kakak saya mau ngasih saya ide buat fanfic saya

Terus dia setuju deh, dan akhirnya jadilah chapter ini *curhat*

huahahaha *tertawa nista* XD

Tapi berkat kaka tercinta saya, saya bisa namatin fanfic ini

So, tunggu chapter selanjutnya ya!

REVIEW please!?

FF Gakuen Alice - Dia - Perasaan Aneh Yang Muncul (3)

Chapter 3 UPDATE!

langsung aja!

Selamat menikmati! (emang makanan? ==") XD


Pemeran : Tokoh-tokoh Gakuen Alice (Alice Academy)

Disclaimer : Saya! *mengacungkan tangan sambil lompat-lompat* saya yang punya nih fanfic, tapi yang punya komiknya Tachibana Higuchi :D

Genre : Silakan cari tau sendiri *di jitak* niatnya sih Romance, tapi kaya'nya jadinya bukan Romance deh *pundung*

Summary : Saat mereka bertatap muka secara langsung untuk ke dua kalinya. "Kau!" seru ke duanya sambil saling menunjuk.

Perasaan Aneh Yang Muncul


Mikan pov

Sudah tiga bulan aku berhubungan dengan Crimson lewat MSN, tapi baik aku maupun dia tidak saling memberikan nama asli bagiku itu tak masalah. Tapi yang menjadi masalah bagiku adalah hatiku. Entah kenapa tiba-tiba muncul suatu perasaan yang aneh saat aku mengobrol dengannya. Aku ingin tahu dengan perasaan itu, tapi aku malu untuk menanyakannya pada Kaa-san, Tou-san, ataupun pada Nii-chan.

crimsonfirex : aku sebal karena guru banci itu mengganggu tidur siangku hari ini

crimsonfirex : andai kau bersekolah di sekolah ini, kau pasti cocok dengan guru banci itu

crimsonfirex : hahaha

crimsonfirex : hey~?

crimsonfirex : Hazel?

crimsonfirex : kenapa kau tak membalas?

Ah, aku lupa kalau sekarang aku sedang chat dengan Crimson.

purehazel01 : ah, gomen ne~

purehazel01 : aku tadi sedang melamun

purehazel01 : hehe

crimsonfirex : kau melamunkan apa?

crimsonfirex : pasti ngelamun jorok ya?

crimsonfirex : huahahaha

Dapatku bayangkan Crimson tengah tertawa terbahak-bahak saat ini. Bibirku maju beberapa senti.

purehazel01 : enak saja!

purehazel01 : itu sih pasti yang selalu kau pikirkan!

purehazel01 : :p

crimsonfirex : idih, ngambek

crimsonfirex : enak saja kau kalau bicara

crimsonfirex : kalau yang aku pikirkan selalu tuh seorang gadis cantik yang selalu aku mimpi-mimpikan

crimsonfirex : hua!

crimsonfirex : lupa kan saja yang barusanku tulis!

Aku mengerutkan keningku. Crimson? memimpi-mimpikan seorang gadis? waw~ beruntung sekali gadis itu.

purehazel01 : oooh, jadi kau mengkhianatiku?

purehazel01 : haha

purehazel01 : kidding bro

purehazel01 : ;)

Uhm? kenapa dia lama sekali membalasnya?.

purehazel01 : Crimson?

purehazel01 : kau masih di sana?

crimsonfirex : ya ya aku masih di sini

crimsonfirex : hahaha

crimsonfirex : aku takkan mengkhianatimu my lady

crimsonfirex : -brb ktawa-

crimsonfirex : huahahahaha

purehazel01 : sialan kau

purehazel01 : lagi-lagi kau menertawakanku

purehazel01 : huh

crimsonfirex : ngambek lagi ya?

crimsonfirex : ckckckck

crimsonfirex : dasar lady tukang ngambek

crimsonfirex : :p

purehazel01 : CRIMSON!

purehazel01 : kalau aku bertemu denganmu, akan ku jitak kau

crimsonfirex : waw~

crimsonfirex : hazel marah nih

crimsonfirex : jangan donk, ntar kepalaku benjol-benjol

purehazel01 : biarin salah sendiri kau mengejek dan menertawakanku

Tiba-tiba dari sudut mataku aku melihat jarum pendek jam dinding di kamarku berada di dekat angka 12

purehazel01 : ah, gomen ne Crimson

purehazel01 : aku harus pergi sekarang

crimsonfirex : mau kemana kau, Hazel?

purehazel01 : kencan kencan

purehazel01 : haha

purehazel01 : tidak tidak

purehazel01 : aku cuma mau bertemu seseorang

purehazel01 : sudah ya

purehazel01 : bye Crimson~!

Segera ku sig out dari akun MSN-ku, dan ku matikan laptopku. Aku sudah bersiap-siap dari tadi, segera kuambil tas selempengan kecil yang berada di samping laptopku. Kemudian aku keluar kamarku.

Di teras aku bertemu dengan Tou-san dan Kaa-sanku, sepertinya mereka sedang bernostalgia tentang kencan pertama mereka dulu. Aku tersenyum kecil melihat tingkah manja Kaa-san. Aku berdiri di depan mereka.

"Ne~ Tou-san, Kaa-san. Aku pergi dulu ya!" pamitku sambil mencium punggung telapak tangan mereka.

"Mau kemana sayang?" tanya Kaa-san sambil membelai puncak kepalaku.

"Ke mall, Kaa-san. Jalan-jalan lah, refreshing gitu." Jawabku dengan cengiran di wajah.

"Sama siapa, Mikan?" tanya Tou-san.

"Sama Nii-chan! Nanti Mikan mau jalan bareng Nii-chan dan Misaki-nee-san!" sahutku sambil tertawa geli membayangkan Nii-chan dan Misaki-nee-san.

"Ya udah kalau gitu, hati-hati ya sayang!" ujar Kaa-san sambil melepas belaiannya.

"Jangan pulang sore-sore ya! Salam buat Tsubasa ya!" ucap Tou-san mengingatkan padaku.

"Beres~!" jawabku sambil mengacungkan ibu jariku. "Bye bye Tou-san, Kaa-san!" seruku sambil berlari kecil menuju mobil yang sudah siap mengantarku.

End Mikan pov

Natsume pov

Aku menarik(menjambak) rambut gelapku dengan perasaan kesal. Baka Natsume! Kenapa tadi secara spontan aku mengetik dan mengirimkan padanya kalau aku selalu memimpi-mimpikan seorang gadis cantik!. Aduh, semoga dia tak akan memikirkannya. Yah, semoga.

Uhm, tapi si Hazel tadi mau kemana ya? Aku penasaran. Tadi dia bilang mau kencan? Tapi, kemudian dia bilang tidak. Tapi tapi, dia bilang akan menemui seseorang. Apa yang akan di temui Hazel adalah seorang cowok? atau malah pacar dia?. Aduh, kenapa perasaanku jadi begini sih?.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku.

'Tok tok tok' terdengar tiga kali ketukan.

"Natsume, kau ada di dalam?" sebuah suara yang sangat ku hafal, Luca ya? uhm.

"Masuklah, Luca" perintahku sambil membuat raut mukaku sedingin dan sebiasa mungkin.

Pintu kamarku terbuka, dan ku lihat sesosok cowok cantik (bishonen) (-author di jitak Luca-) berambut pirang tengah berdiri di depan pintu kamarku. Dia segera memasuki kamarku dan langsung duduk di sampingku. Aku segera meng-sig out akun MSN-ku, dan ku matikan laptop kesayanganku itu.

"Ada apa, Luca?" tanyaku sambil memandangnya.

Kenapa Luca hari ini sangat rapi? mau ke kamarku saja pakai memakai jaket dan sepatu kets. Mau kemana dia setelah ini?.

"Ne~ Natsume. Kau mau menemaniku ke mall dekat sekolah tidak? Ada barang yang harus aku beli di sana," ujarnya sambil memasang puppy eyes nya.

"Sekarang? apa di daerah sekolah tidak ada yang menjualnya?" tanyaku sambil memutar-mutar bola mataku. Pantas saja pakaiannya telah rapi begitu.

"Iya, sekarang. Di sekolah tidak ada yang menjualnya," jawabnya sambil terus melancarkan puppy eyes nya. "Ayolah, Natsume" tambahnya sambil memohon-mohon.

"Baiklah, akan ku temani" ujarku sambil berdiri.

"Horee!" serunya sambil tertawa riang.

Aku heran, kenapa dia terlihat seperti anak kecil hari ini?. Segera ku hampiri lemari pakaianku, ku ambil jaket dan sepatuku yang tersimpan di sana dan segera ku pakainya. Ku ambil dompet dan handphone-ku. Selesai.

"Ayo!" ajakku sambil berjalan menuju pintu kamarku.

"Ok!" sahutnya sambil berjalan mengikutiku.

Aku berjalan mendahului Luca. Ku dengar suara pintu di tutup. Kelihatannya Luca yang menutup pintu kamarku, ah biarlah. Aku melihat jendela-jendela yang berada di lorong yang sedang ku lewati ini. Ku lihat dedaunan yang berguguran di luar sana, merah, jingga, coklat, dan hazel. Hazel, hem. Tak sengaja ku lihat bayanganku di kaca jendela yang ku lewati. Hey, aku tersenyum!.

End Natsume pov

Mikan pov

Di sini lah aku sekarang, di depan mall terbesar yang ada di kotaku. Siang ini cuaca sangat cerah, untunglah karena aku tak ingin keluar rumah saat cuaca sedang buruk. Aku berjalan menuju arah pintu utama mall. Aku melewati gerombolan pepohonan yang menghiasi area luar mall. Ku lihat dedaunan yang gugur di sekitar pepohonan itu. Merah, hem, Crimson. Aku merasakan sudut-sudut bibirku terangkat.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku, aku menoleh padanya.

"Chibi! kau sedang melamun? aku panggil dari tadi tapi kau tak bereaksi!" dumelnya sambil melepaskan tudung mantelku, dan mengacak-acak rambutku.

"Nii-chan! jangan acak-acak rambutku!" seruku sambil berusaha menghindar dari tangan cowok di depanku.

"Iya, iya. Ne~ Chibi, kau tadi sedang apa? ku lihat tadi kau senyum-senyum sendiri tadi" ujar Nii-chanku itu, Tsubasa.

"Hem? tidak, tidak apa-apa kok! yuk ke dalam!" sahutku sambil memeluk tangan kiri Nii-chan.

"Ya udah, ayo! Misaki sudah menunggumu di dalam dari tadi!" ujar Nii-chan lagi sambil mulai berjalan.

"Huh? Misaki-nee-san? di mana dia?" tanyaku saat melewati pintu utama sambil mengedarkan pandanganku ke dalam mall, mencari Misaki-nee-san.

"Dia ada di Wc'D (plesetin ah~ X3) sekarang, kita bertiga makan dulu ya? lagipula sekarang sudah waktunya makan siang." Ujar Nii-san sambil melihat arloji miliknya.

"Kalau begitu, yuk kita ke sana!" seruku sambil berjalan dengan tetap merangkul lengan Nii-san.

Di Wc'D, aku melihat Misaki-nee-san sedang duduk di sebuah meja dekat jendela. Aku langsung berlari kecil menghampirinya.

"Misaki-nee-san!" seruku sambil memeluk Misaki-nee-san.

Misaki-nee-san terlihat kaget karena kupeluk tiba-tiba. Kemudian kulihat senyum manis terukir di bibirnya.

"Mikan-chan! Kau lama sekali sih" ujarnya sambil memasang wajah sebal. "Aku capek sekali menunggumu di depan sana tau!" dumelnya sambil menjitak pelan kepalaku.

"Tau tuh! Tadi Chibi di depan sana malah senyum-senyum nggak jelas gitu, nggak tau apa kalau kita nungguin dia lama banget!" tambah Nii-chan mendukung argumen Misaki-nee-san.

Aku hanya cengengesan mendengar ocehan Misaki-nee-san dan Nii-chan padaku.

End Mikan pov

Natsume pov

Saat ini aku sedang berada di depan Mall dekat sekolahku, menemani sahabatku untuk membeli barang yang dia inginkan di dalam sana. Tiba-tiba sudut mataku melihat seseorang yang terasa familiar di otakku. Orang -cewek- itu tengah berdiri di dekat gerombolan pepohonan, tiba-tiba datang seorang cowok yang merupakan senpai-ku di sekolah, Tsubasa. Tsubasa menyapa cewek itu kemudian ia melepaskan tudung yang di cewek itu, dan dengan santai ia mengacak-acak rambut cewek itu. DEG!. Ku rasa aku memang mengenal cewek itu. Ku lihat baik-baik cewek itu, rambut hazel yang terurai panjang. Dia kan si Hazel!. Apa hubungan si Hazel dengan si Tsubasa? Kenapa mereka terlihat akrab begitu? Apa tsubasa, orang yang harus Hazel temui di sini?. Entah kenapa berbagai macam pertanyaan berkecamuk dalam otakku.

Ku lihat Hazel memeluk lengan Tsubasa. TIDAK! Aku ingin sekali menggantikan posisi Tsubasa! Aku ingin Hazel memeluk lenganku seperti itu!. Dapat kurasakan wajahku menjadi panas. Aku memelototi Tsubasa.

"Natsume? Natsume? Kau kenapa? Mukamu memerah, kau demam?" sebuah suara sukses menyadarkanku.

"Ah, ti, tidak. Aku tidak apa-apa" sahutku cepat sambil berusaha mendinginkan kepalaku, semoga rona merah di wajahku lekas pergi.

Ku lihat Hazel dan Tsubasa berjalan menuju ke dalam mall. Aku ingin mengikuti mereka.

"Hey, Luca. Sebelum membeli barang yang kau inginkan itu, aku ingin pergi ke suatu tempat!" ujarku sambil berjalan mendahului Luca.

Luca berlari kecil untuk menyamakan langkahku dengannya.

"Boleh saja. Memangnya kau mau kemana?" tanyanya, aku dapat menangkap nada penasaran dari suaranya.

"Ikuti saja," jawabku sambil tetap memfokuskan mataku pada Hazel.

Tak ku dengar sahutan dari Luca, tapi dapat ku pastikan ia tetap berada di sampingku.

Ku lihat Hazel dan Tsubasa memasuki sebuah tempat makan, Wc'D? sepertinya mereka akan makan siang. Hazel melihat seorang cewek yang lebih tua beberapa tahun darinya, Hazel berlari kecil mendekatinya. Hazel mengatakan sesuatu tapi tak dapatku dengar, sepertinya ia menyapa cewek itu. Ah, aku tahu siapa cewek itu! Dia Misaki, salah satu senpaiku di sekolah. Misaki kan kalau tak salah ...

"Ah! itu Misaki-senpai dan Tsubasa-senpai!" seru Luca yang berada di sampingku. "Sedang apa mereka di sana? Ah, aku tahu. Pasti mereka sedang berkencan, mereka kan salah satu pasangan populer di sekolah." Tambah Luca lagi.

Ya, mereka berdua adalah sepasang kekasih. Lantas, kenapa Hazel ada di antara mereka berdua? Masa Tsubasa menduakan Misaki dengan Hazel?.

"Ne~ Natsume. Kenapa kau ke sini? Kau mau makan?" tanya Luca padaku.

Aku menoleh padanya, ku gelengkan kepalaku.

"Sudahlah, ayo kita ke tempat barang yang kau inginkan itu!" ujarku sambil membalikkan badan dan berjalan menjauhi Wc'D.

"Kalau begitu, ayo kita ke atas!" sahutnya sambil berjalan di sampingku.

Aku hanya diam sambil mengikuti langkahnya.

End Natsume pov

Mikan pov

Sekarang aku berada di sebuah toko buku yang berada di dalam mall. Saat ini aku sedang tidak bersama dengan Nii-chan dan Misaki-senpai, mereka sedang berada di sebuah toko aksesoris di lantai yang sama dengan toko buku ini. Aku ingin meninggalkan mereka sebentar untuk menikmati kencan mereka hari ini. Hehe.

Aku berjalan menyusuri rak demi rak, mencari sebuah buku yang sudah ingin ku beli jauh-jauh hari. Ku lihat sebuah tulisan tergantung di atas sebuah rak, 'New'. Segera kuhampiri rak itu, dan ku lihat sebuah buku bersampul hijau yang sudah sangat ku kenali. Di dekat buku itu ada seorang cowok yang tengah mencari sesuatu, sepertinya ia sedang mencari buku yang menarik. Ku perhatikan cowok itu, berambut gelap sepertinya dia familiar di otakku. Siapa ya? Ah, itu masalah nanti. Sekarang aku harus mengambil buku itu dan segera membayarnya di kasir.

Aku segera mendekati buku itu, ku julurkan tanganku untuk mengambil buku itu. Tapi, sebuah tangan telah mendahului mengambil buku itu. Aku menoleh melihat tangan siapa itu, dan kudapati cowok tadi tengah berdiri di sampingku. Aku menyipitkan mataku.

"KAU?" pekikku sambil membelalakkan mataku.

End Mikan pov

-TBC-


Fueeeh~

Akhirnya selesai juga 1 Chapter

Xixixixi~

Eh, eh kalian tau nggak?

Chapter ini hasil saya nge-'romusa' kakak saya lho

wkwkwkwk XD *ketawa guling-guling*

Maksudnya, gini nih

Kemaren malem laptop saya kan di pake kakak saya ngebuka FB

Saya liat dia lagi nulis PM, terus dia nggak ngebolehin saya ngeliat tuh isi PM yang lagi dia ketik. Akhirnya saya bilang saya nggak bakal liat tuh PM asal kakak saya mau ngasih saya ide buat fanfic saya

Terus dia setuju deh, dan akhirnya jadilah chapter ini *curhat*

huahahaha *tertawa nista* XD

Tapi berkat kaka tercinta saya, saya bisa namatin fanfic ini

So, tunggu chapter selanjutnya ya!

REVIEW please!?